dunia sedang berkabung
melihat burung kecil tak berdosa
terbujur kaku di pinggiran trotoar
tak mampu berkutik ketika kematian menyeruh
tadinya
seharian dia mengais serpihan rezki orang
yang mungkin masih tersisa
di antara tumpukan debu jalanan
tapi sepertinya
tak ada yang mendengarkan jeritan hatinya yang menggema
tak ada yang mendengar perutnya yang berdendang
sibuk dengan dunia yang begitu memabukkan
tak melirik sedikitpun seekor burung kecil
yang sedang mengharap sebutir nasi darinya
kini burung kecil itu telah pergi
pergi bersama hati yang lelah mengarungi hidup
menyambut lambaian tangan sang penguasa matahari
menuju kehidupan yang lebih indah
disana
tak akan ada lagi yang mengacuhkannya
senyum terindah kan terpancar di wajahnya
hidup abadi di telaga surga yang tiada tara.
0 komentar:
Posting Komentar